Monday, May 30, 2005

Membuat Model Pohon 3D dengan AutoCAD

InfoKomputer Edisi April 1999: http://www.infokomputer.com/arsip/041999/tiptrik/grafis.shtml

Oleh: Ir. Qodarian Pramukanto, Dip.Env.M.*)

Teknik visualisasi grafis secara analog (gambar-gambar manual dalam bentuk 2D maupun 3D) seringkali belum mampu menyampaikan "pesan" atau gagasan perancang/arsitek. Gunakan program bantu, seperti AutoCAD, untuk membantu menampilkan sajian grafis yang serupa keadaan sesungguhnya atau bentuk nyata sesuai dengan ide perancang.


Teknologi komputer merupakan alat bantu yang sangat diperlukan bagi para arsitek lanskap dalam merencanakan atau merancang lanskap dan taman. Arsitektur lanskap adalah ilmu yang mempelajari penataan ruang dan massa pada suatu bentang alam atau lanskap. Berbagai rancangan dapat disajikan pada berbagai tingkat detail, mulai dari membangun model digital berupa detail konstruksi 2D sampai membangun model grafis 3D yang kompleks dan bersifat realistik.

Salah satu unsur lanskap adalah tanaman. Kehadiran tanaman sebagai unsur dalam lanskap dapat direpresentasikan lebih bagus dengan model 3D. Untuk membangun model ini dapat digunakan software AutoCAD (release 11,12, 13 dan 14). Beberapa langkah untuk membangun model 3D pohon/ tanaman diuraikan di bawah ini.

Membangun Model Pohon

Untuk membangun model digital pohon secara 3D yang mirip penampilan aslinya, diperlukan beberapa trik khusus dan perintah 3D sederhana. Ini agar model yang dihasilkan dapat diidentifikasi sebagai pohon dan barangkali dapat dikenali sebagai suatu jenis tertentu (lihat Gambar 1).

Hasil pemodelan pohon 3D dapat disimpan sebagai BLOCK yang dapat digunakan untuk keperluan visualisasi 3D di masa datang. Beberapa pemakai menyimpan data ini dalam block library yang disusun secara baik sehingga dapat diperoleh kembali dengan cepat apabila diperlukan.

Mempersiapkan Gambar

Untuk membangun model pohon 3D, ada beberapa langkah persiapan, yaitu:

* Membuat gambar baru (Create New Drawing) dan memberi nama file dengan nama yang logis, misalnya: 3D-Pohon.

* Membuat tiga Layer dan beri nama Konstruksi, Kanopi dan Batang, kemudian pilih warna yang logis sesuai dengan karakter layer tersebut.

* Simpan persiapan gambar ini dengan mengklik Save. Lakukan Save secara teratur setiap 10 - 15 menit selama menggambar.

* Tentukan sistem koordinat untuk melihat sudut pandang terhadap ketinggian (elevasi) gambar model yang akan dibuat dengan perintah DDVPOINT. Tetapkan besar sudut vertikal (vertical angle) pada kotak dialog sebelah kanan menjadi 0° .

* Perhatikan icon User Coordinat System (UCS) di sudut kiri bawah akan berubah dan memperlihatkan icon pensil yang patah (broken pencil). Hal ini menandakan bahwa dalam modus ini kita tidak dapat menggambar atau menyunting. Agar dapat menggambar, kembalilah pada modus UCS dan pilih View (icon UCS akan muncul tetapi tanpa "W", ini menunjukkan bahwa pada modus ini siap untuk dilakukan penggambaran dalam ketinggian atau elevasi)

Membangun Rangka Konstruksi Model Pohon

* Gambar bentuk persegi (rectangle). Lakukan penggambaran rangka persegi empat dari pohon dengan ukuran tinggi 8 meter dan lebar 6 meter di mana titik tengah dari sisi lebar persegi panjang ini berada pada koordinat (0,0).

* Gambar garis tengah dari rangka persegi ini yang berfungsi sebagai garis sumbu (axis) untuk memutar (revolusi) gambar yang akan dibangun.

Menggambar Profil Pohon

* Gambar profil pohon yang terdiri atas kanopi dan batang pohon dengan mode polyline (lihat Gambar 2). Profil pohon hanya digambar pada satu sisi di bagian kanan/kiri dari garis sumbu (axis)

Membangun Struktur Batang 3D

- Aktifkan layer batang, kemudian gunakan perintah Revoluted Surface (REVSURF). Sebagai path curve pilih profil pohon, sedangkan sebagai axis yang akan diputar pilih garis sumbu.

Menggambar Daun

- Aktifkan layer kanopi, dengan perintah 3DFACE lakukan penggambaran elemen daun. Gambar daun dengan beberapa bentuk permukaan segitiga, kemudian lakukan penggandaan secukupnya. Jangan terlalu banyak membuat elemen daun, sebab akan dilakukan penggandaan lanjutan dengan perintah ARRAY yang berakibat akan memperbesar volume data. Gambar yang dihasilkan disajikan pada Gambar 3.


Membangun Kanopi dengan Array

* Sebelum membangun kanopi, ubahlah mode UCS dengan memilih mode WORLD, sehingga akan terlihat icon pensil patah.

* Dengan perintah ARRAY pilih obyek daun (Untuk memudahkan penggunaan perintah ini sebaiknya layer batang dioffkan). Pilihlah array Polar dengan titik pusat pada (0,0), tentukan jumlah item antara 6 - 8 (jangan terlalu besar menentukan bilangan ini karena kadang-kadang akan terjadi crash dan data akan hilang). Tentukan besar sudut 360 derajat, dan putar.


Visualisasi Model

* Untuk melihat model yang sudah dibuat, turn offkan layer konstruksi dan cobalah berbagai sudut pandang model yang dikehendaki dari berbagai sudut. Untuk itu gunakan perintah DDVPOINT.

* Tampilkan shade dengan perintah SHADE, dan pilihlah 256 Color

* Simpan data tersebut (Save).

***

Hasil membangun model pohon 3D kadang-kadang tidak memuaskan, misalnya ada gap dalam susunan daun pada kanopi dan kanopi terlihat sangat artifisial (simetris). Untuk memperbaiki kekurangan ini, berlatihlah berulang-ulang. Untuk mendapatkan kesan alami, coba gunakan pola daun yang berbeda, tambah jumlah daun, dan buat beberapa layer kanopi dengan gradasi warna. Apabila hasil yang diperoleh sudah memuaskan, simpanlah dalam block, sehingga apabila diperlukan dapat dipanggil dengan perintah Insert. Gambar 4 memperlihatkan contoh hasil model pohon 3D.

Apabila model pohon 3D akan disimpan sebagai library yang dapat digunakan di kemudian hari, sebaiknya lakukan penyuntingan model. Layer yang tidak diperlukan, seperti konstruksi, dapat dihapus dengan ERASE atau PURGE. Kemudian melalui mode layer, lakukan penghapusan (DELETE) terhadap setiap layer yang tidak diperlukan.

*) Staf Pengajar Program Studi Arsitektur Lanskap, IPB.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home